Ini salah satu tugas sekolah aku, mohon maaf jika masih ada kekurangan disana-sini, semoga bermanfaat ^^
Kisah
perjuangan hidup seorang gadis melawan kanker ganas
Judul buku: Surat Kecil Untuk Tuhan
Penerbit: Inandra Published
Tahun Terbit: 2008
Cetakan : Jakarta, September 2011
Edisi: ke-XV
Peresensi: Citra Adelia Putri
Novel
karya Agnes Davonar dengan tebal 146 halaman menceritakan kisah nyata tentang
seorang gadis yang bernama Gita Sesa Wanda Cantika, seorang gadis remaja yang
luar biasa dalam menghadapi cobaan.
Agnes
Davonar adalah keluarga bersaudara penulis yang memulai kariernya dari blog. Ia
juga dikenal sebagai penulis novel best seller yang telah melahirkan 6
Novel fiksi dan 2 Biografi yang sukses diakui beberapa perpustakaan di
Universitas Asia dan Australia sebagai koleksi resmi. Novel ini pun telah
menjadi salah satu best seller karya Agnes Davonar. Ia mendapat
kesempatan untuk menuangkan kisah nyata gadis kecil ini dalam bentuk karya
sastra. Pengolahan kata serta gaya bahasanya pun dapat menyentuh setiap jiwa
yang membaca buku ini. Novel yang telah diangkat ke layar lebar ini banyak
membuat setiap pasang mata berurai air mata.
Alur yang digunakan dalam novel ini
adalah alur campuran. Namun lebih dominan alur maju. Walau demikian, kata demi
kata yang dibawakan oleh pengarang dapat menyentuh hati setiap pembaca. Tokoh utama
dari novel ini yaitu Keke, adalah seorang yang kuat hatinya, mampu menahan rasa
sakit yang diderita dan bertahan demi orang-orang yang menyayanginya. Selain
itu Kekek juga dikenal sebagai gadis yang ceria dan mudah bergaul. Sementara
itu ayah Keke, pak Jody, adalah seorang ayah yang tabah dan sabar dalam
mengobati anaknya, ialah pria yang paling Keke sayangi. Pak Jody juga ayah yang
bijaksana dan selalu menemani Keke dalam penyembuhan penyakit yang diderita
Keke.
Novel
ini menceritakan tentang perjuangan gadis kecil dalam melawan kanker ganas,
Rebdomiosarkoma (kanker jaringan lunak). Dialah Gita Sesa Wanda Cantika, kita
mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998. Gadis kecil inilah tokoh utama
dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan yang divonis menderita kanker ganas dan
diprediksi hidupnya hanya tinggal beberapa hari. Kanker itu menggerogoti bagian
wajahnya shingga terlihat buruk menjadi seperti monster. Walau dalam keadaan
sulit, Keke terus berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya
gadis normal lainnya.
Orang
tuanya berat mengambil keputusan. Bagaimanapun juga sebagai orang tuanya,
mereka tidak tega melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena operasi.
Maka ayah beserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke. Namun pada
akhirnya Keke tau bahwa ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah
pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan
senyuman kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker
diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah. Tuhan
menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas
dari kanker itu sesaat.
Sang
ayah, Jody Tri Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang agar sang putri
kesayangan itu terlepas dari vonis kematiannya. Perjuangan sang ayah dalam
menyelamatkan putrinya tersebut begitu mengharukan. Ayahnya berusaha untuk
mencari pengobatan alternatif dengan berkeliling ke seluruh Indonesia, tapi
hasilnya nihil. Mau tak mau ayahnya kembali ke ilmu medis dan menurut dokter,
ada satu cara lain yang bisa membunuh kanker itu, kemotrapi.
Perjuangan
Keke melawan kanker membuahkan hasil. Dengan segala upaya orang tuanya, Keke
mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6 bulan melalui
kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti tubuhnya, dan tubuh
kecilnya harus menjalani kemotrapi sebanyak 25 kali. Memang pada saat itu
kanker ganas tersebut sembuh, tapi tidak beberapa lama kemudian kanker tersebut
kembali.
Di
nafas terakhirnya, Keke menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang
penuh dengan kebesaran hati gadis kecil Indonesia yang berharap tidak ada air
mata lagi di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun. Nafasnya telah
berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul
fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi
abadi.
Novel
ini hampir tidak memiliki kekurangan. Namun setiap karya manusia pasti memiliki
kekurangan. Kekurangan dari novel ini adalah masih ada penulisan yang salah dan
juga ada penulisan yang kurang menarik dan sulit dimengerti. Selain itu
kata-kata penulis yang kadang membuat pembaca berimajinasi lain dalam
menafsirkan kata-kata dari penulis.
Novel
ini banyak mengandung amanat yang sangat bermanfaat bagi pembacanya. Agnes
mengajarkan kepada kita untuk sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan, dan
terus berjuang demi orang-orang yang telah menyayangi kita. Dan percaya bahwa
Tuhan memberi cobaan sesuai batas kemampuan kita.
Hal
yang menarik dari cerita ini adalah dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah
yang diceritakan didalam novel ini. Kemudian kisah yang diangkat dari kisah
nyata dan sangat meneyentuh. Novel ini juga melampirkan beberapa foto perjuangan
Keke dalam melawan kanker ganas hingga foto sahabat-sahabat Keke di pemakaman
saat Keke menghadap Sang Pencipta. Mengajarkan kita agar ikhlas dan tabah
menerima cobaan dari Tuhan dan yakin setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya.
Kisah yang mengajarkan kita tentang arti kehidupan yang sebenarnya. Tapi
sayangnya penulisannya masih ada yang kurang menarik.